Kopdit Sa’nai yang telah lama berkiprah di Kota Kupang dan sekitarnya telah melayani anggota lebih dari satu dasawarsa. Kepuasan anggota yang adalah pemilik kopdit ini menjadi sentral perjuangan pengurus. Di tengah pandemi covid-19 yang mendunia, anggota Kopdit Sa’nai juga terkena dampaknya. Pada dua bulan terakhir, kebijakan pengurus bagi anggota yang sangat mengalami dampak ekonomi akibat covid-19 diperbolehkan membayar bunga saja. Untuk anggota yang secara ekonomi tergolong baik tetap mencicil sesuai perjanjian karena banyak anggota yang membutuhkan pinjaman.
Koperasi sekecil Kopdit Sa’nai sangat membutuhkan dukungan antar anggota, yang kuat menyokong uang lemah. Itulah sekilas tentang kopdit Sa’nai yang didirikan 14 tahun silam dalam wadah keluarga Arisan Riung yang mungil dengan keadaan anggota yang terbilang pas-pasan untuk ukuran hidup di kota Provinsi NTT. Kepedulian lembaga ini bagi anggota sampai detik ini dalam melayani dan berbagai strategi kebijakan sehingga anggota merasa sangat memiliki dan mencintai Kopdit ini sebagai warisan yang akan terus diperjuangkan di masa depan.
Bukti kepedulian bahwa Kopdit Sa’nai di tahap pertama memberikan paket bantuan kepada 16 (enam belas) anggota yang dikategorikan sangat terdampak oleh covid-19. Secara umum hampir semua anggota mengalami dampak wabah ini, namun kami anggota yang benar-benar membutuhkan uluran tangan lembaga. Paket bantuan jika dinilai secara kuantitas mungkin tidak seberapa, tetapi nilai kepedulian yang diutamakan dalam pelayanan lembaga ini. Silvester Tena sebagai Ketua Kopdit Sa’nai bersama Adrianus Sius (sekretaris) dan Marselinus Tika (Bendahara) telah mengantar langsung paket bantuan tersebut kepada anggota sasaran. Salah satu anggota, yang namanya tidak mau disebutkan bahwa saya baru bergabung beberapa bulan dan belum memberikan sumbangsih berarti bagi Kopdit Sanai tetapi mendapat bantuan ini, saya ucapkan terima kasih kepada pengurus, pengawas dan anggota yang ikhlas memilih dalam program peduli anggota ini.
Kami masih berjuang untuk menelusuri lagi anggota yang sangat terdampak oleh covid-19. Paket bantuan sebagai bentuk kepedulian lembaga diambil dari dana sosial yang disisihkan dari Surplus Hasil Usaha (SHU) setiap tahun buku sejak kopdit ini didirikan. Dana sosial diawal koperasi ini berdiri hanya berkisar puluhan ribu dan jasa pengurus sebesar 177.000, kenang Silvester mengingat masa-masa sulit di awal Tahun 2006. Namun saat ini, kopdit ini memiliki belasan juta rupiah dana sosial, yang diperuntukan kegiatan sosial yakni sumbangan pembelian obat bagi anggota yang opname, sumbangan sosial ke Panti Asuhan, sumbangan kegiatan sosial lainnya termasuk pemberian paket bantuan saat ini. Kami akan berusaha untuk terus mendukung anggota, kendati dampak wabah covid-19 tetap berlanjut. Pengurus berharap keadaan ini segera pulih sehingga tidak berdampak luas diberbagi sektor bagi anggota Kopdit Sa’nai. Kami juga menyadari bahwa anggota Kopdit Sa’nai (Sehati) berprinsip dari Nai (hati) telah banyak berpeduli dalam berbagi kasih di tempat tinggal masing-masing.
Karakter anggota Sa’nai patut diapresiasi dan menjadi panutan bagi orang lain. Kami sebagai pengurus hanya berharap anggota yang mayoritasnya adalah orang Riung terus mengajak orang Riung di Kupang dan anggota simpatisan dengan prinsip selektivitas untuk bergabung dalam lembaga ini. Harapannya ada koperasi ini tetap menjadi warisan keluarga dimasa depan, dimana saat ini pengurus mengajak anggota yang anak-anaknya telah bekerja untuk dimasukan menjadi anggota. Pengurus berterima kasih kepada pengawas, penasihat dan anggota yang setia mendukung dan kritis menilai lembaga ini pada setiap kesempatan Rapat Anggota Tahunan. Pengurus hanya berjuang untuk meneruskan multilevel kebaikan yang telah ditorehkan oleh beberapa Tokoh Riung di Kupang diantaranya adalah Bapak Frans Dima Lendes (penasihat) dan Bapak Bernabas Mada (Ketua Pengawas). Kedua Bapak ini telah memberikan tauladan yang luar biasa di Kopdit Sa’nai dimana semua anak dan cucu telah menjadi anggota.
Kami mengajak kaum muda untuk meneruskan perjuangan ini sepanjang hayat masih dikandung badan.